Selasa, 09 September 2014

Proses Kreatif Seorang Penulis - Raditya Dika

S. Risty Rahayu
14140110004

Raditya Dika


Dika Angkasaputra Moerwani atau yang biasa kita kenal dengan nama Raditya Dika atau sering disapa dengan nama Radit atau Radith ini lahir di Jakarta pada 28 Desember 1984; umur 29 tahun. Raditya Dika telah menempuh pendidikan sekolah menengah pertama di SMP Tarakanita, kemudian ketika ia menempuh pendidikan sekolah tinggi mengah umum ia bersekolah di SMU 70 Bulungan, ketika ia sudah mencapai perguruan tinggi Radith menempuh pendidikan perguruan tingginya atau kuliahnya di Adelaide University yang berada di Australia, tidak hanya sampai disitu, Raditya Dika kemudian melanjutkan study pendidikannya di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Indonesia jurusan ilmu politik. Radith adalah seorang penulis asal Indonesia. Di Indonesia Radith (Raditya Dika) dikenal sebagai penulis buku-buku, terkenal dengan menulis buku-buku jenaka. Radith mulai menjadi penulis sejak tahun 2005. Tulisan-tulisan hasil buku yang ia buat itu berasal dari blog pribadinya yang kemudian ia tuangkan ke dalam buku. Buku pertamanya berjudul “Kambing Jantan” masuk kategori best seller di toko buku. Buku tersebut menampilkan kehidupan Dikung (Raditya Dika) saat mengambil study kuliah di Australia. Tulisan Radith bisa digolongkan sebagai aliran/ genre baru. Kala ia merilis buku pertamanya tersebut, memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan komedi/ jenaka. Apalagi bergaya diari/ blog pribadi.

Raditya Dika mengawali kenginan untuk membuat buku catatan hariannya di blog pribadinya saat ia memenangi Indonesia Blog Award. Raditya Dika juga pernah meraih penghargaan bertajuk “The Online Inspiring Award” tahun 2009 dari Indosat. Dari pengalaman itu, Raditya dika mencetak tulisan-tulisannya di blog pribadinya kemudian ia menawakran ke beberapa penerbit untuk di cetak sebagai buku yang siap di jual. Awalnya banyak penerbit cetak buku yang menolak, tetapi kemudian ketika ia mengajukan bukunya ke Gagasmedia, naskah Raditya Dika diterima, meski Raditya Dika diminta untuk mempersentasikannya terlebih dahulu. Raditya Dika mengatakan untuk menjadi penulis yang sukses ada caranya, yaitu dengan menjadi penulis dengan keluar dari arus utama atau keluar dari mainstream. Dengan cara seperti menampilkan genre baru yang segar yang membuat berbeda dari penulis lain. Yang kedua adalah ide nama binatang yang digunakan pada setiap nama bukunya, dari buku pertama hingga buku terbarunya (2005, Kambing Jantan;  2006, Cinta Brontosaurus; 2007, Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa; 2008, Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang; 2010, Marmut Merah Jambu; 2011, Manusia Setengah Salmon). Sekian creative writing saya tentang Raditya Dika penulis novel terkenal di Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar