Handita
Fajaresta
14140110028
LANDAK YANG
GAUL DAN KREATIF
Dara Prayoga, lahir pada 7 Januari 1992.
Penulis yang sering disebut dengan panggilan Landak Gaul ini sudah mengeluarkan
2 buah buku, yaitu “Analogi Cinta Sendiri” (Bukune, Agustus 2012) dan “Analogi
Cinta Berdua” (Bukune, Juni 2014). Tak hanya gemar menulis, ia juga menyukai
olahraga basket dan sekarang sedang menjadi Managing Editor di Nyunyu.com. Alasan Dara di panggil Landak? Ya karena rambutnya yang seperti landak.
Sejak kapan Dara Prayoga tertarik untuk menjadi
Penulis?
Dara Prayoga mulai tertarik menjadi
seorang penulis sejak pertengahan 2008. Saat mencari komik
Naruto di sebuah toko buku, ia menemukan sebuah novel karya Raditya Dika. Novel tersebut adalah novel pertama yang Dara beli sekaligus baca.
Kesan
pertama yang telintas di pikiran Dara adalah "Apa banget sih ini, ceritanya nggak jelas
banget, kehidupan sehari-hari dia tapi lucu! Gue mau juga deh buat itu".
Dia
membaca tulisan – tulisan Raditya Dika yang ada di blog. Selang beberapa waktu, Dara pun membuat sebuah blog. Blog tersebut ditulis dengan cerita kehidupan
sehari-hari yang kemudian ia kemas sesuai sudut pandangnya. Ternyata setelah dilihat semakin lama semakin banyak juga pembacanya. Kemudian Dara membuat
twitter, lalu sering menumpahkan pikirannya sehingga karyanya semakin banyak dibaca.
Apa yang biasa Dara lakukan untuk memunculkan ide?
Dara menuturkan bahwa ide–ide tulisannya
biasa muncul karena melihat dan mengalami hal yang aneh di kehidupan
sehari-hari dari lingkungan sekitar. Entah kenapa pikiran Dara selalu jahil mengomentari dalam hati setiap melihat sesuatu. Biasanya ‘jahil’ yang menurut
Dara bagus dan bisa dikembangkan, ia catat untuk dijadikan tulisan di kemudian
hari.
Siapa
yang menginspirasi Dara untuk menjadi penulis?
Yang menginspirasi Dara untuk
menjadi seorang penulis adalah Raditya Dika, seperti yang ada diawal tulisan.
Lalu ia menambahkan perbendaharaan referensinya. Penulis Indonesia yang
menginspirasinya antara lain, Adhitya Mulya, Hilman, dan Ajahn Brahm. Junot
Diaz dan Ellen DeGeneres adalah penulis luar negeri yang menginspirasinya.
Bagaimana
proses kreatif Dara Prayoga?
Semua itu ada prosesnya. Tidak
mungkin langsung senang. Ada proses pahit yang harus dilewati. Contohnya
diolok tidak jelas, dibilang garing, tapi asalkan ingin tetap berusaha dan
yakin pasti bisa. Kuncinya adalah konsisten.
Salah
satu modal penting yaitu ‘jahil’ tadi. Kita tidak boleh menerima sesuatu
terlalu apa adanya, harus selalu kritis mempertanyakan dari mana asalnya
sesuatu dan kenapa bisa begitu.
Banyak cara untuk mengenal dan melihat karya Dara Prayoga, langsung saja cek berbagai media sosialnya, antara lain:
- Blog Dara Prayoga disini.
- Racikan Kata Dara Prayoga disana.
- Suara Merdu Dara Prayoga di soundcloud.
- Foto Dara Prayoga di instagram.
- Kicauan Dara Prayoga di twitter.
Sekian kata-kata ini saya rangkai supaya lebih nyaman dibaca. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan tidak sesuai.
Semoga tulisan ini bermanfaat ya. Mari berkarya, jangan lupa kreatif teman.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar